Selasa, 04 Maret 2014

My Lovely Church 0=)

Sejarah GBI Getsemani Kediri.




  • Berawal dari Pos PI Dandangan
GBI Getsemani bermula dari masa perintisan yang dimulai pada tahun 1962 oleh beberapa utusan Injil diantaranya dr. Owen, dr. King, Miss Wendy, Miss Mile. Dalam pelayanan pemberitaan Injil tersebut ada beberapa orang yang dimenangkan dan sampai sekarang setia untuk berbakti dan melayani di Gereja ini. 
Bermula dari persekutuan GBI Sahabat Pos PI Dandangan dan dari waktu ke waktu semakin nampak hasilnya dan terbentuklah kebaktian GBI Sahabat Pos PI Dandangan yang dulu tempat ibadahnya di belakang gereja yang sekarang ini. Gedung gereja saat oti belum bangunan yang permanent melainkan terbuat dari rumah yang berdinding bambu.
Adapun gembala sidang sepenuh waktu yang pertama kali melayani di GBI Sahabat Pos PI Dandangan adalah Pdt. Ernest Bacil Sukirman, mahasiswa Seminari Theologia Baptis Indonesia (STBI) Semarang. Pelayanan tersebut dilakukan disetiap akhir minggu mulai hari jumat sore sampai minggu dan hari senin kembali ke Semarang untuk belajar di STBI lagi. Gereja semakin berkembang dan bertumbuh dengan bertambahnya jiwa-jiwa baru dan aktivitas kegiatan gereja semakin padat. 

  • Membangun gedung gereja
Seluruh anggota jemaat mempunyai tekad yang bulat memprogramkan untuk membangun tempat ibadah yang sederhana dengan modal apa adanya. Pelaksanaan pembangunan tersebut dibimbing langsung oleh Pdt. Ernest Bacil Sukirman sebagai Gembala Sidang dan beberapa misi Baptis yang menggabungkan diri di gereja ini serta melibatkan seluruh anggota jemaat yang ada. Dalam kebersamaan tersebut maka berdirilah sebuah gedung gereja yang megah dan dapat menampung umat yang banyak dan tempat tersebut diberi nama GBI Sahabat, Pos PI Dandangan.
Adapun lamanya tugas pelayanan Pdt. E. B. Sukirman di GBI Getsemani dari tahun 1962-1966. Harmonisasi anggota jemaat dalam persekutuan, kesemangatan anggota jemaat untuk memberitakan Injil dan terwujudnya pelayanan diakonia bagi anggota jemaat maupun orang-orang yang berada disekitar gereja sebagai penopang perkembangan GBI Sahabat Pos PI Dandangan. 

  • Ganti Nama Menjadi GBI Getsemani

Perkembangan gereja yang begitu pesat mendorong seluruh anggota jemaat rindu untuk mandiri dan akhirnya ada kesepakatan untuk mengorganisasikan diri pada tanggal 23 Mei 1965 dengan nama GBI Getsemani. Pada awal tahun 1966 Pdt. E. B. Sukirman sebagai gembala sidang telah menerima panggilan pelayanan di tempat lain yaitu menjadi dosen di STBI Semarang dan digantikan oleh Pdt. Yakub Lou sebagai gembala siding GBI Getsemani dari tahun 1967-1971. Dalam waktu empat tahun itu gereja terus berkembang dan semakin bertambah banyak jiwa-jiwa baru yang dipersembahkan kepada Kristus dan gereja semakin mantap. 
Pada tahun 1972-1979, Tuhan mengirim Pdt. David Sumarto untuk menjadi gembala sidang yang baru menggantikan Pdt. Yakub yang mendapat panggilan pelayanan ditempat lain. Dalam kurun waktu tujuh tahun, gereja semakin berkembang dan bertambah jiwa baru serta banyak mengkader pemimpin-pemimpin awam yang dipersiapkan untuk kut ambil bagian dalam pelayanan Pos PI yang tersebar dimana. Di saat gereja mulai bertumbuh dan berkembang dengan pesatnya, Pdt. David Sumarto dipilih menjadi Sekjend BPP GGBI dan akhirnya Pdt David Sumarto harus meninggalkan GBI Getsemani dan harus pindah ke Jakarta dan diganti oleh Pdt. Sarbini Ajar Barata yang melayani dalam periode waktu 1979-1990.
Selama 13 tahun pelayanan Pdt. Sarbini Ajar Barata banyak mempersiapkan calon hamba-hamba Tuhan dan banyak mempersiapkan pemimpin-pemimpin yang handal dan bertanggung jawab dalam pelayanan. Kedewasaan dan perkembangan serta pertumbuhan gereja tetap terjadi seperti pada masa-masa pelayanan hamba Tuhan sebelumnya. Namun perpisahan kembali tak dapat terelakkan lagi ketika Pdt Sarbini terpilih menjadi team PI Nasional. 

  • Pdt. Timotius Kabul jadi pendeta defenitif

Selama 2 tahun kekosongan, gereja dilayani oleh Panitia Mimbar. Adapun upaya yang dilakukan oleh seluruh anggota gereja adalah memohon rekomendasi nama hamba-hamba Tuhan dari gembala sidang yang baru pindah dan menghubungi seksi kependetaan BPD GGBI Kediri, dan akhir kata Pdt. Timotius Kabul yang melayani di GBI Bangunharjo diundang untuk memimpin pekan keluarga.
Sesudah jemaat berdoa dan merasa diyakinkan maka GBI Getsemani mengundang Pdt. Timotius Kabul pada tanggal 18 Juni 1991 dengan nomor 49/GBIG/VI/91 dan memperoleh jawaban tertanggal 12 Agustus 1991 dengan nomor 012/TK/VIII/91, dengan ketentuan kepindahan Pdt. Timotius Kabul beserta istri dan anaknya ke GBI Getsemani Jl. Hasanudin 12 Kediri pada tanggal 13 Januari 1992. Dengan dikirimnya Pdt. Timotius untuk melayani di GBI Getsemani sampai sekarang ini dapat dirasakan bahwa pelayanan Pdt. Timotius tidak jauh berbeda dengan gembala siding pendahulunya. Adapun pola kepemimpinan beliau yang low profile membawa dampak perkembangan GBI Getsemani dibidang rohani dan materi.

  • Cabang gereja
Adapun GBI Getsemani dalam perkembangan pertumbuhan telah menghasilkan beberapa pelayanan yang telah berdiri secara mandiri sebagai berikut: GBI Baitlahim Nganjuk cabang berbek dan Wilujeng Bagor; GBI Terang Dunia Trenggalek; GBI Ngudimulyo Trenggalek; GBI Genezaret Ngronggo; GBI Katang; Cabang Bangsongan, Perning, Batu dan ngawi; BPW Secang, Sambiroto, wates dan Kertosono; TPW Pagu, Ngoro, Kecik Ngawi serta perintisan daerah baru seperti: Purwodadi, Gebyok, keduanya di kabupaten Madiun dan Tombok Boyo dan Tuban Kota, keduanya di kabupaten Tuban.

  • Membangun gedung gereja baru
Dilihat semakin bertambahnya jumlah anggota jemaat dan tamu-tamu yang menghadiri ibadah disetiap kegiatan gereja serta dengan bertambahnya cabang, BPW, TPW dan KPW maka gereja sangat memerlukan untuk membangun dan mempercantik gedung gereja dengan memperluas tempat ibadah supaya dapat menampung pengunjung ibadah sebanyak-banyaknya. 
Kerinduan itu direalisasikan pada tahun 1995 dengan disepakati bersama pencanangan sebuah program yang dituangkan dalam bentuk program dengan motto “Wajah Gedung Gereja Tahun 2000” . melalui program pembangunan tersebut maka GBI Getsemani mengawalinya dengan peletakan batu pertama tersebut dihadiri oleh: Pembimas Kristen Protestan, Aparat Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan paguyuban antar umat beragama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar