- Berawal dari Pos PI Dandangan
Bermula dari persekutuan GBI Sahabat Pos PI Dandangan dan dari waktu ke waktu semakin nampak hasilnya dan terbentuklah kebaktian GBI Sahabat Pos PI Dandangan yang dulu tempat ibadahnya di belakang gereja yang sekarang ini. Gedung gereja saat oti belum bangunan yang permanent melainkan terbuat dari rumah yang berdinding bambu.
Adapun gembala sidang sepenuh waktu yang pertama kali melayani di GBI Sahabat Pos PI Dandangan adalah Pdt. Ernest Bacil Sukirman, mahasiswa Seminari Theologia Baptis Indonesia (STBI) Semarang. Pelayanan tersebut dilakukan disetiap akhir minggu mulai hari jumat sore sampai minggu dan hari senin kembali ke Semarang untuk belajar di STBI lagi. Gereja semakin berkembang dan bertumbuh dengan bertambahnya jiwa-jiwa baru dan aktivitas kegiatan gereja semakin padat.
- Membangun gedung gereja
Adapun lamanya tugas pelayanan Pdt. E. B. Sukirman di GBI Getsemani dari tahun 1962-1966. Harmonisasi anggota jemaat dalam persekutuan, kesemangatan anggota jemaat untuk memberitakan Injil dan terwujudnya pelayanan diakonia bagi anggota jemaat maupun orang-orang yang berada disekitar gereja sebagai penopang perkembangan GBI Sahabat Pos PI Dandangan.
- Ganti Nama Menjadi GBI Getsemani
Perkembangan gereja yang begitu pesat mendorong seluruh anggota jemaat rindu untuk mandiri dan akhirnya ada kesepakatan untuk mengorganisasikan diri pada tanggal 23 Mei 1965 dengan nama GBI Getsemani. Pada awal tahun 1966 Pdt. E. B. Sukirman sebagai gembala sidang telah menerima panggilan pelayanan di tempat lain yaitu menjadi dosen di STBI Semarang dan digantikan oleh Pdt. Yakub Lou sebagai gembala siding GBI Getsemani dari tahun 1967-1971. Dalam waktu empat tahun itu gereja terus berkembang dan semakin bertambah banyak jiwa-jiwa baru yang dipersembahkan kepada Kristus dan gereja semakin mantap.
Pada tahun 1972-1979, Tuhan mengirim Pdt. David Sumarto untuk menjadi gembala sidang yang baru menggantikan Pdt. Yakub yang mendapat panggilan pelayanan ditempat lain. Dalam kurun waktu tujuh tahun, gereja semakin berkembang dan bertambah jiwa baru serta banyak mengkader pemimpin-pemimpin awam yang dipersiapkan untuk kut ambil bagian dalam pelayanan Pos PI yang tersebar dimana. Di saat gereja mulai bertumbuh dan berkembang dengan pesatnya, Pdt. David Sumarto dipilih menjadi Sekjend BPP GGBI dan akhirnya Pdt David Sumarto harus meninggalkan GBI Getsemani dan harus pindah ke Jakarta dan diganti oleh Pdt. Sarbini Ajar Barata yang melayani dalam periode waktu 1979-1990.
Selama 13 tahun pelayanan Pdt. Sarbini Ajar Barata banyak mempersiapkan calon hamba-hamba Tuhan dan banyak mempersiapkan pemimpin-pemimpin yang handal dan bertanggung jawab dalam pelayanan. Kedewasaan dan perkembangan serta pertumbuhan gereja tetap terjadi seperti pada masa-masa pelayanan hamba Tuhan sebelumnya. Namun perpisahan kembali tak dapat terelakkan lagi ketika Pdt Sarbini terpilih menjadi team PI Nasional.
Selama 2 tahun kekosongan, gereja dilayani oleh Panitia Mimbar. Adapun upaya yang dilakukan oleh seluruh anggota gereja adalah memohon rekomendasi nama hamba-hamba Tuhan dari gembala sidang yang baru pindah dan menghubungi seksi kependetaan BPD GGBI Kediri, dan akhir kata Pdt. Timotius Kabul yang melayani di GBI Bangunharjo diundang untuk memimpin pekan keluarga.
Sesudah jemaat berdoa dan merasa diyakinkan maka GBI Getsemani mengundang Pdt. Timotius Kabul pada tanggal 18 Juni 1991 dengan nomor 49/GBIG/VI/91 dan memperoleh jawaban tertanggal 12 Agustus 1991 dengan nomor 012/TK/VIII/91, dengan ketentuan kepindahan Pdt. Timotius Kabul beserta istri dan anaknya ke GBI Getsemani Jl. Hasanudin 12 Kediri pada tanggal 13 Januari 1992. Dengan dikirimnya Pdt. Timotius untuk melayani di GBI Getsemani sampai sekarang ini dapat dirasakan bahwa pelayanan Pdt. Timotius tidak jauh berbeda dengan gembala siding pendahulunya. Adapun pola kepemimpinan beliau yang low profile membawa dampak perkembangan GBI Getsemani dibidang rohani dan materi.
- Cabang gereja
- Membangun gedung gereja baru
Kerinduan itu direalisasikan pada tahun 1995 dengan disepakati bersama pencanangan sebuah program yang dituangkan dalam bentuk program dengan motto “Wajah Gedung Gereja Tahun 2000” . melalui program pembangunan tersebut maka GBI Getsemani mengawalinya dengan peletakan batu pertama tersebut dihadiri oleh: Pembimas Kristen Protestan, Aparat Pemerintah Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan paguyuban antar umat beragama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar